• TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
Kamis, 28 Januari, 2021
INIMALANG.COM
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
INIMALANG.COM
No Result
View All Result
Home Internasional

2021, Yaman Tak Henti Hadapi Risiko Krisis Kemanusiaan

redaksi by redaksi
13 Januari 2021
in Internasional
Reading Time: 2min read
2021, Yaman Tak Henti Hadapi Risiko Krisis Kemanusiaan

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Inimalang.com – SANAA – Tahun 2021, Yaman kembali menghadapi tantangan internasional, sebagaimana dilaporkan Komite Penyelamatan Internasional (IRC). Wakil Koordinator Nutrisi IRC Abeer Fowzi menerangkan, kepada Al Jazeera, Yaman menghadapi sedikit dukungan dari komunitas internasional sekaligus tantangan yang sangat banyak secara bersamaan. 

“Dalam menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, dunia telah meninggalkan Yaman,” kata Fowzi, sebagaimana diterbitkan Al Jazeera pertengahan Desember lalu.

BACALAINNYA

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

Keluarga Asuh Palestina Persaudarakan Dermawan dengan Saudara yang Membutuhkan

Keluarga Miskin di Gaza Sulit Mengakses Pengobatan

Hujan Deras Rendam Kamp Pengungsi Suriah, Seorang Anak Meninggal

Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar

Menurut PBB, 80 persen dari 30 juta orang Yaman membutuhkan bantuan. Sekitar 13,5 juta orang Yaman saat ini menghadapi kerawanan pangan akut, termasuk 16.500 orang yang hidup dalam kondisi kelaparan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dalam pidatonya di agenda “Mencegah kelaparan di Yaman: Apa yang dapat kita lakukan sekarang dan pada 2021” menyatakan, Yaman sedang tertatih-tatih di tepi kehancuran total.

“Ini mungkin tempat paling berbahaya di dunia untuk seorang anak. Satu anak meninggal setiap 10 menit karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Dua juta tidak bersekolah. Ribuan telah terbunuh, cacat, atau direkrut peperangan sejak 2015. Baru minggu lalu, 11 dilaporkan tewas, termasuk bayi berusia satu bulan,” kata Fore.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengupayakan berbagai hal, antara lain merespons krisis nutrisi, meningkatkan respons terkait air dan kesehatan, memberikan pendidikan, konseling, dan bantuan tunai kepada keluarga. Namun, kebutuhan tumbuh lebih cepat dibanding bantuan yang datang. Ia pun berharap, di tahun berikutnya akses kemanusiaan diberikan lebih banyak kepada pelaku kemanusiaan. (Sumber : News.act.id)

Previous Post

Harapan Kemajuan Tani di Panen Raya Uji Coba Nutrisi Bio Hayati MPPI

Next Post

Dukungan untuk Penyintas Merapi: dari Evakuasi hingga Beras Wakaf

redaksi

redaksi

Related Posts

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal
Internasional

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

28 Januari 2021
Keluarga Asuh Palestina Persaudarakan Dermawan dengan Saudara yang Membutuhkan
Internasional

Keluarga Asuh Palestina Persaudarakan Dermawan dengan Saudara yang Membutuhkan

27 Januari 2021
Keluarga Miskin di Gaza Sulit Mengakses Pengobatan
Internasional

Keluarga Miskin di Gaza Sulit Mengakses Pengobatan

26 Januari 2021
Internasional

Hujan Deras Rendam Kamp Pengungsi Suriah, Seorang Anak Meninggal

25 Januari 2021
Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar
Internasional

Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar

24 Januari 2021
Perjuangan Warga Yaman Mendapat Akses Kesehatan
Internasional

Perjuangan Warga Yaman Mendapat Akses Kesehatan

22 Januari 2021
Next Post
Dukungan untuk Penyintas Merapi: dari Evakuasi hingga Beras Wakaf

Dukungan untuk Penyintas Merapi: dari Evakuasi hingga Beras Wakaf

Bangkitkan Sejatinya Bangsa, Hadirkan Solusi Permasalahan Bangsa

Bangkitkan Sejatinya Bangsa, Hadirkan Solusi Permasalahan Bangsa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Recommended

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

6 jam ago
Keluarga Miskin di Gaza Sulit Mengakses Pengobatan

Keluarga Miskin di Gaza Sulit Mengakses Pengobatan

2 hari ago

Ngurah Rai International Airport To Close For 24 Hours For Nyepi

3 bulan ago

A Digital Media Startup Growing Up With Millennial Women

4 bulan ago

Categories

  • Ekonomi (39)
  • Ini Malang (8)
  • Internasional (42)
  • Komunitas (35)
  • Nasional (39)
  • Pendidikan (15)
  • Polhukam (14)
  • Sosialita (14)
  • Wisata (12)

Berita Populer

  • Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Truk Bantuan Pangan untuk Korban Gempa Sulbar Dikirimkan dari Makassar⁣

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gebyar Tanam Padi, Upaya Global Wakaf ACT dan YP3I Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kolaborasi Global Wakaf dan YP3I Hadirkan Wakaf Distribution Center di Jombang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recommended

Air Masih Jadi Kebutuhan Mendesak Penyintas Gempa Sulbar

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

Kapal Kemanusiaan Layarkan Ribuan Ton Bantuan ke Sulawesi Barat

Keluarga Asuh Palestina Persaudarakan Dermawan dengan Saudara yang Membutuhkan

Penyintas Gempa Sulbar Sangat Butuhkan Hunian

INIMALANG.COM

© 2020 Ini Malang.

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Ini Malang.