• TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
Minggu, 18 April, 2021
INIMALANG.COM
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
INIMALANG.COM
No Result
View All Result
Home Nasional

Covid-19 dan Reruntuhan Ancam Penyintas Gempa

redaksi by redaksi
25 Januari 2021
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
Covid-19 dan Reruntuhan Ancam Penyintas Gempa

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Inimalang.com – Suasana penuh sesak sangat terasa di salah satu titik pengungsian yang cukup banyak menampung penyintas gempa Sulawesi Barat di Lapangan Tembak Jendral M. Yusuf, Jalan Padang Baka, Kelurahan Rimuku, Mamuju. Sebagian pengungsi ada yang mendirikan tenda terpal, tapi ada juga pengungsi yang menempati bangunan di lapangan tersebut walau tanpa dinding dan sekat serta dihuni oleh banyak keluarga. Tempat ini terpaksa menjadi hunian karena warga mengaku rumahnya mengalami kerusakan dan masih takut gempa susulan.

Salah satu penyintas yang tinggal di bangunan Lapangan Tembak di Padang Baka ialah Sumtik dan keluarga. Sejak Jumat (15/1/2021) dini hari atau ketika gempa M6,2 terjadi, ia segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman dan tinggi. Hanya membawa baju yang dikenakan, Sumtik hingga kini masih bertahan di pengungsian. Rumahnya tak seluruhnya roboh, namun di beberapa sisi mengalami keretakan yang jika tidak segera direnovasi, maka akan mudah runtuh dan menjadi ancaman baginya dan keluarga.

BACALAINNYA

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju

Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT

Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya

Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian

“Rumah saya retak-retak, kalau ada gempa susulan takut runtuh semuanya. Jadi sekarang di sini saja dulu (pengungsian), tidak tahu sampai kapan,” ungkap Sumtik, Jumat (22/1/20210).

Di satu bangunan lapangan tembak, tidak keluarga Sumtik saja yang menempati. Akan tetapi ada sekitar 12 keluarga lain dengan total jiwa lebih kurang 33. Mereka tinggal dalam satu bangunan tanpa sekat, barang milik pribadi pun bercampur begitu saja. Hal ini cukup miris dilihat karena bencana alam di Sulbar juga bertepatan dengan Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia.

Ketika ditanyakan rasa khawatirnya pada pandemi, Sumtik mengaku takut. Akan tetapi, tidak ada pilihan lain baginya. Jika pun ingin mendirikan tenda sendiri yang ditempati hanya keluarganya saja, Sumtik tidak memiliki terpal. Dan jika harus kembali ke rumah, tempat tinggalnya tersebut terancam roboh dan terancam jiwanya oleh reruntuhan.

Selain Sumtik, hal serupa juga dirasakan oleh ribuan penyintas gempa Sulbar yang tersebar di Mamuju dan Majene. Hingga satu pekan pascagempa, mereka masih tinggal di pengungsian dengan keadaan yang cukup memprihatinkan. Dari pengamatan tim ACTNews, penerapan protokol kesehatan sangat minim di pengungsian. Selain masih jarang ada bantuan masker atau cairan pembersih tangan, fasilitas air pun masih minim. Padahal, terdapat anjuran untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir demi mencegah penularan virus.

Terdapat penyintas reaktif

Di Mamuju, salah satu dari dua rumah sakit yang masih beroperasi pascagempa ialah RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Di hari ketiga pascagempa, ACTNews sempat menemui Wahyudin dari Bagian Informasi Penanganan Gempa RSUD Regional. Ia mengatakan bahwa, sebelum mendapatkan pelayanan medis dari RS, setiap pasien harus menjalani tes cepat antigen, termasuk korban gempa. Hasilnya, tak sedikit korban gempa, baik yang datang langsung dari rumah mereka atau sempat tinggal di pengungsian, yang hasil tes cepatnya menunjukkan hasil reaktif. Penanganan khusus pun dilakukan demi menjaga pasien, petugas medis hingga masyarakat luas dari serangan virus mematikan tersebut.

“Nantinya, pasien yang dinyatakan reaktif dan negatif akan mendapatkan penanganan dan pemisahan lokasi perawatan,” jelasnya, Ahad (17/1/2021).[Sumber:News.act.id]

Previous Post

Muhasabah Akbar: Memetik Untaian Pelajaran dan Hikmah dari Musibah

Next Post

Hujan Deras Rendam Kamp Pengungsi Suriah, Seorang Anak Meninggal

redaksi

redaksi

Related Posts

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur
Nasional

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

16 April 2021
Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju
Nasional

Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju

14 April 2021
Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT
Nasional

Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT

13 April 2021
Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya
Nasional

Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya

12 April 2021
Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian
Nasional

Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian

11 April 2021
Musliadi kini menggarap kebun sayur di pekarangan rumahnya.
Nasional

Kehilangan Keluarga Serta Satu Kaki Tak Hentikan Semangat Hidup Musliadi

11 April 2021
Next Post

Hujan Deras Rendam Kamp Pengungsi Suriah, Seorang Anak Meninggal

Humanity Medical Services Layani Kesehatan Penyintas Gempa Sulbar

Humanity Medical Services Layani Kesehatan Penyintas Gempa Sulbar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Recommended

Penyintas Gempa Sulbar Sangat Butuhkan Hunian

Penyintas Gempa Sulbar Sangat Butuhkan Hunian

3 bulan ago
Dukungan ACT Maksimalkan Potensi Besar Budi Daya Ikan Tapah

Dukungan ACT Maksimalkan Potensi Besar Budi Daya Ikan Tapah

1 bulan ago
Pilu Anak Panti Asuhan Hadapi Ujian Sekolah dan Ramadan Tahun Ini

Pilu Anak Panti Asuhan Hadapi Ujian Sekolah dan Ramadan Tahun Ini

2 minggu ago
6 Tips Tingkatkan Imunitas Saat Menjalani Puasa di Masa Pandemi

6 Tips Tingkatkan Imunitas Saat Menjalani Puasa di Masa Pandemi

4 hari ago

Categories

  • Ekonomi (107)
  • Ini Malang (26)
  • Internasional (103)
  • Komunitas (54)
  • Nasional (110)
  • Pendidikan (26)
  • Polhukam (14)
  • Sosialita (14)
  • Wisata (12)

Berita Populer

  • Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jokowi supporters try to prevent anti-Jokowi activist from entering Batam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peduli Kesehatan Mental Masyarakat, Guardian Sediakan Layanan Psikolog Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recommended

5 Kuliner Legendaris Malang yang Wajib Kamu Coba

3 Waktu Paling Tepat untuk Olahraga, Kapan Seharusnya?

Khetam, Perempuan Asal Gaza Berjuang Menjadi Orang Tua Tunggal bagi Tiga Orang Anak

Rekomendasi Hotel Murah Instagramable di Kota Malang

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

INIMALANG.COM

© 2020 Ini Malang.

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Ini Malang.