• TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
Minggu, 18 April, 2021
INIMALANG.COM
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
INIMALANG.COM
No Result
View All Result
Home Internasional

Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

redaksi by redaksi
28 Januari 2021
in Internasional
Reading Time: 3 mins read
Enam Tahun Pascaperang, Warga Palestina Masih Dihantui Krisis Tempat Tinggal

Kredit foto : ACt

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Inimalang.com, JALUR GAZA –  Sejak serangan Israel yang terjadi pada tahun 2014, ratusan warga Palestina telah kehilangan tempat tinggal. Menurut catatan UNRWA pada 11 Agustus 2014, jumlah rumah yang hancur sebanyak 70 persen lebih banyak dibandingkan pada serangan Israel di tahun 2008-2009. Masih menurut catatan UNRWA, sebanyak 70% dari warga yang terdampak serangan tersebut adalah para pengungsi.

Saber Abu Nahl adalah salah satu warga yang kehilangan rumahnya pada serangan Israel lebih dari enam tahun lalu. Hingga kini, ia masih sering berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya setelah rumah yang ia miliki di daerah Al-Nada luluh lantak dihantam roket.

BACALAINNYA

Zionis Israel Ganggu Distribusi Hidangan Iftar untuk Warga Palestina

Hari Pertama Ramadan, Bantuan Pangan Ramadan Hadir untuk Pengungsi di Taiz, Yaman

Berbagi Ifthar Ramadan 2.0 untuk Keluarga dan Anak Yatim Yaman

Menjadi Orang Tua Tunggal, Najah Menantikan Uluran Tangan

Pasukan Israel Kembali Menembak Warga Palestina Tanpa Alasan

Bagi Abu Nahl yang bekerja sebagai supir taksi, biaya sewa rumah sebanyak 117 Dollar AS per bulan adalah sesuatu yang sangat memberatkan. “Siang malam aku berangan-angan dapat kembali ke rumahku yang dulu,” cerita Abu Nahl kepada Arab News.

Saat ini, Abu Nahl tinggal di sebuah rumah sewa sederhana di wilayah kamp pengungsi Jabalia bersama tujuh anggota keluarga lainnya. Penghasilannya seringkali tidak mencukupi bahkan untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Seringkali aku pulang ke rumah tanpa membawa cukup penghasilan untuk memberi makan anak-anakku. Bagaimana aku bisa mengurus keluargaku dan membayar uang sewa di tengah kondisi ekonomi yang memburuk seperti ini?” Keluh Abu Nahl.

Perang juga telah membawa kenangan buruk bagi Navin Barakat, seorang janda yang pada awal tahun ini mendapatkan sebuah apartemen baru.

Pada saat terjadi serangan, apartemennya di daerah Al-Nada hancur. Barakat, suaminya Rami, dan anak-anaknya pun mengungsi di sebuah sekolah yang saat itu difungsikan sebagai tempat berlindung. Nahas, sebuah peluru artileri milik Israel menghantam sekolah tersebut. Suami Barakat wafat dan anak-anaknya terluka.

“Aku kehilangan suamiku di umur 37 tahun. Kini aku hanya ingin hidup damai untuk membesarkan anak-anakku,” tuturnya.

Perang yang terjadi pada tahun 2014 telah menyebabkan 12.000 rumah hancur total dan merusak 160,000 lainnya. Dari sekian banyak rumah yang rusak, sebanyak 66.000 unit tak lagi dapat dihuni, sebagaimana laporan Menteri Pekerjaan Palestina dan UNRWA.

Sayangnya, dari sekian banyak rumah yang hancur, masih ada sekitar 1,500 unit rumah yang belum dibangun kembali. Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota parlemen Palestina Jamal Khudari yang juga kepala organisasi Popular Committee Against the Siege (Komite Masyarakat Anti Pengepungan).

Dalam sebuah pernyataan resmi pada media massa, Jumat (10/7/2020), Khudari menyampaikan bahwa penderitaan warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel pada 2014 sangat rumit karena selain kehilangan rumah, mereka juga harus merasakan dampak pengepungan blokade Israel atas Gaza yang sudah berlangsung selama belasan tahun.

“Walaupun tidak ada lagi serangan dari Israel, dampak buruknya masih berlangsung hingga kini,” tegas Khudari. Dia menambahkan wabah virus Corona dan blokade tiada henti telah memperpanjang penderitaan warga Palestina di Gaza dan memperparah tragedi yang mereka alami.

Wakaf rumah untuk Palestina

Sebagai salah satu upaya untuk membangun kehidupan Palestina, Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan membangun hunian untuk warga Palestina melalui program Wakaf Rumah untuk Palestina. Hunian nyaman untuk warga Palestina ini rencananya akan dibangun di tanah seluas 5,000 m2 di wilayah Ezbat Abd Rabo di Jabaliya Utara, Jalur Gaza.

“Salah satu keuntungan dari lokasi ini adalah letaknya yang diapit tiga wilayah, yaitu Beit Hanoun, Jabalia, dan Tuffah,” jelas mitra ACT di Gaza.

Insyaallah, di tanah ini ACT akan membangun komplek hunian nyaman untuk warga Palestina untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka sekaligus memberdayakan para pekerja bangunan lokal agar lepas dari jerat kemiskinan. [Sumber:News.act.id]

Previous Post

Kapal Kemanusiaan Layarkan Ribuan Ton Bantuan ke Sulawesi Barat

Next Post

Air Masih Jadi Kebutuhan Mendesak Penyintas Gempa Sulbar

redaksi

redaksi

Related Posts

Zionis Israel Ganggu Distribusi Hidangan Iftar untuk Warga Palestina
Internasional

Zionis Israel Ganggu Distribusi Hidangan Iftar untuk Warga Palestina

16 April 2021
Hari Pertama Ramadan, Bantuan Pangan Ramadan Hadir untuk Pengungsi di Taiz, Yaman
Internasional

Hari Pertama Ramadan, Bantuan Pangan Ramadan Hadir untuk Pengungsi di Taiz, Yaman

15 April 2021
Berbagi Ifthar Ramadan 2.0 untuk Keluarga dan Anak Yatim Yaman
Internasional

Berbagi Ifthar Ramadan 2.0 untuk Keluarga dan Anak Yatim Yaman

14 April 2021
Menjadi Orang Tua Tunggal, Najah Menantikan Uluran Tangan
Internasional

Menjadi Orang Tua Tunggal, Najah Menantikan Uluran Tangan

13 April 2021
Pasukan Israel Kembali Menembak Warga Palestina Tanpa Alasan
Internasional

Pasukan Israel Kembali Menembak Warga Palestina Tanpa Alasan

9 April 2021
Suami Syahid, Hanaan Naser Butuh Pertolongan Dermawan untuk Nafkahi Anak
Internasional

Suami Syahid, Hanaan Naser Butuh Pertolongan Dermawan untuk Nafkahi Anak

8 April 2021
Next Post
Air Masih Jadi Kebutuhan Mendesak Penyintas Gempa Sulbar

Air Masih Jadi Kebutuhan Mendesak Penyintas Gempa Sulbar

Sukseskan Kapal Kemanusiaan, ACT Jabar Kirimkan Dua Armada Berisi Puluhan Ton Logistik

Sukseskan Kapal Kemanusiaan, ACT Jabar Kirimkan Dua Armada Berisi Puluhan Ton Logistik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Recommended

Cara Berinvestasi untuk Hari Akhir

Cara Berinvestasi untuk Hari Akhir

2 minggu ago
Hunian Nyaman, Dambaan Penyintas Gempa Sulbar

Hunian Nyaman, Dambaan Penyintas Gempa Sulbar

2 bulan ago
Bernaung dan Belajar di Rumah Yatim Suriah

Bernaung dan Belajar di Rumah Yatim Suriah

2 bulan ago
Wapres Sampaikan Pentingnya Peran WFZ di Masa Pandemi

Wapres Sampaikan Pentingnya Peran WFZ di Masa Pandemi

5 bulan ago

Categories

  • Ekonomi (107)
  • Ini Malang (26)
  • Internasional (103)
  • Komunitas (54)
  • Nasional (110)
  • Pendidikan (26)
  • Polhukam (14)
  • Sosialita (14)
  • Wisata (12)

Berita Populer

  • Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jokowi supporters try to prevent anti-Jokowi activist from entering Batam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peduli Kesehatan Mental Masyarakat, Guardian Sediakan Layanan Psikolog Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recommended

5 Kuliner Legendaris Malang yang Wajib Kamu Coba

3 Waktu Paling Tepat untuk Olahraga, Kapan Seharusnya?

Khetam, Perempuan Asal Gaza Berjuang Menjadi Orang Tua Tunggal bagi Tiga Orang Anak

Rekomendasi Hotel Murah Instagramable di Kota Malang

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

INIMALANG.COM

© 2020 Ini Malang.

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Ini Malang.