• TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
Minggu, 18 April, 2021
INIMALANG.COM
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
INIMALANG.COM
No Result
View All Result
Home Nasional

Sepekan Pascagempa Sulbar, Kondisi Pengungsi Masih Memprihatinkan

redaksi by redaksi
24 Januari 2021
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
Sepekan Pascagempa Sulbar, Kondisi Pengungsi Masih Memprihatinkan

Kredit foto : ACT

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Inimalang.com – Hari mulai gelap saat tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan logistik pangan untuk pengungsi yang jarang tersentuh bantuan kemanusiaan di Desa Labuan Rano, Kecamatan Tappalang Barat, Kabupaten Mamuju, Kamis (21/1/2021). Ada puluhan keluarga penyintas gempa yang tinggal di tenda terpal dengan kondisi apa adanya tanpa alas di atas pegunungan. Mereka merupakan warga yang sebelumnya tinggal di tepi pantai dan takut gempa susulan yang bisa memicu tsunami.

Sepekan pascagempa, kehidupan mereka belum juga pulih. Kembali ke rumah masing-masing tidak menjadi pilihan utama, gempa susulan yang masih terjadi dan rumah yang mengalami kerusakan menjadi alasan kuat bagi warga untuk tetap bertahan di tenda pengungsian. Hal ini lah yang juga dilakukan Rusni, seorang ibu yang sedang mengandung anak ke enam. Saat ini, bagi Rusni, pengungsian menjadi tempat teraman walau kondisinya serba terbatas.

BACALAINNYA

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju

Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT

Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya

Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian

“Sampai sekarang saya belum lihat rumah, tidak berani ke sana,” ungkapnya, Kamis (21/1/2021).

Di pengungsian, Rusni tinggal bersama keluarganya. Terpal yang menjadi atap sering kali bocor saat hujan turun. Alas tenda pengungsiannya hanya tertutup matras tipis dengan ukuran kecil. Sehingga kondisi di pengungsian akan lembab dan berhawa dingin. Belum lagi tidak ada aliran listrik, membuat gelap akan mengepung setiap malam tiba.

Untuk urusan pangan, Rusni dan keluarga, termasuk untuk makan kelima anaknya yang masih kecil, hanya menggantungkan pada bantuan kemanusiaan. Sayang, bantuan masih jarang menyapa keluarga Rusni. Ada pun bantuan yang diterima baru berupa mi instan dan beras yang kurang baik jika dikonsumsi setiap saat oleh anak-anak Rusni yang masih kecil. Posisi pengungsian yang jauh dari Jalan Poros Mamuju-Majene yang menjadi tempat lalu lalang relawan dan bantuan membuat Rusni dan pengungsi lain yang bertahan di pedalaman Tappalang Barat kurang mendapatkan perhatian.

Senasib dengan Rusni, Sumtik, seorang penyintas gempa yang kini bertahan di pengungsian di Lapangan Tembak Jendral M. Yusuf, Jalan Padang Baka, Kelurahan Rimuku, Mamuju, kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Ia bersama keluarga lainnya kini menempati salah bangunan tanpa dinding dan sekat di lapangan tersebut. Matras tipis menjadi alas, sedangkan terpal menjadi dinding penghalau dingin di kala malam.

Relawan MRI mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari dermawan ke warga terdampak gempa di Botteng Utara, Simboro, Mamuju, Jumat (22/1/2021). Lokasi ini merupakan salah satu titik paling parah terdampak gempa. (ACTNews)

Berada di lokasi kejadian sejak hari pertama, Aksi Cepat Tanggap (ACT) segera menggelar berbagai aksi, mulai dari pencarian dan pertolongan dan saat ini fokus pada pendistribusian bantuan kemanusiaan. Lukman Solehudin, Koordinator Posko Induk Kemanusiaan ACT di Mamuju, mengatakan saat ini kondisi di Mamuju berangsur membaik pascagempa, akan tetapi duka dan kehilangan yang mendalam masih dirasakan oleh para penyintas. Untuk itu, pendampingan total dari ACT saat ini terus ditingkatkan di saat relawan dan bantuan lain mulai berkurang seiring dengan situasi yang membaik.

“Relawan Masyarakat Relawan Indonesia dari berbagai daerah saat ini tengah mendampingi warga terdampak gempa di Sulbar. Dengan bantuan masyarakat yang telah disalurkan melalui ACT, kami di sini akan mendistribusikan secara merata dengan mempriotitaskan titik-titik pengungsi yang jarang mendapatkan bantuan,” jelasnya, Sabtu (23/1/2021).

Hingga kini ACT masih membuka kesempatan bagi dermawan menyalurkan sedekah terbaiknya untuk warga Sulbar. Direncanakan, pada akhir Januari, Kapal Kemanusiaan Sulawesi Barat akan berlayar dengan membawa ratusan ton logistik bantuan menuju Mamuju. Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar tersebut bakal menemani proses pemulihan pascabencana warga terdampak gempa di Sulawesi Barat, khususnya Mamuju dan Majene yang menjadi titik terparah gempa.[Sumber: News.act.id]

Previous Post

Kata Para Pengungsi Saat Bernaung di Posko Induk ACT Kalsel

Next Post

Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar

redaksi

redaksi

Related Posts

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur
Nasional

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

16 April 2021
Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju
Nasional

Hunian Nyaman Terpadu Menjadi Tempat Tinggal Sri, Penyitas Gempa Mamuju

14 April 2021
Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT
Nasional

Tim Medis ACT Terus Dampingi Penyintas Bencana NTT

13 April 2021
Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya
Nasional

Musala Rusak Akibat Gempa Jelang Ramadan, Warga Takut Beribadah di Dalamnya

12 April 2021
Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian
Nasional

Jelang Ramadan, Humanity Rice Truck Sapa Pekerja Harian

11 April 2021
Musliadi kini menggarap kebun sayur di pekarangan rumahnya.
Nasional

Kehilangan Keluarga Serta Satu Kaki Tak Hentikan Semangat Hidup Musliadi

11 April 2021
Next Post
Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar

Bantuan Pangan dan Baju Hangat Ukir Senyum Pengungsi Suriah di Akkar

Muhasabah Akbar: Memetik Untaian Pelajaran dan Hikmah dari Musibah

Muhasabah Akbar: Memetik Untaian Pelajaran dan Hikmah dari Musibah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Recommended

Pertama di Jawa Timur, Sawah yang Didanai Wakaf Memasuki Masa Panen

Pertama di Jawa Timur, Sawah yang Didanai Wakaf Memasuki Masa Panen

1 minggu ago

The Chinese smartphone upstarts taking on Apple and Samsung

6 bulan ago
Pasukan Israel Kembali Menembak Warga Palestina Tanpa Alasan

Pasukan Israel Kembali Menembak Warga Palestina Tanpa Alasan

1 minggu ago
RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

1 hari ago

Categories

  • Ekonomi (107)
  • Ini Malang (26)
  • Internasional (103)
  • Komunitas (54)
  • Nasional (110)
  • Pendidikan (26)
  • Polhukam (14)
  • Sosialita (14)
  • Wisata (12)

Berita Populer

  • Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jokowi supporters try to prevent anti-Jokowi activist from entering Batam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peduli Kesehatan Mental Masyarakat, Guardian Sediakan Layanan Psikolog Gratis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recommended

5 Kuliner Legendaris Malang yang Wajib Kamu Coba

3 Waktu Paling Tepat untuk Olahraga, Kapan Seharusnya?

Khetam, Perempuan Asal Gaza Berjuang Menjadi Orang Tua Tunggal bagi Tiga Orang Anak

Rekomendasi Hotel Murah Instagramable di Kota Malang

RI Tanjung Kambani Berlayar dari Surabaya untuk Kirim Bantuan Kemanusiaan ACT ke Nusa Tenggara Timur

INIMALANG.COM

© 2020 Ini Malang.

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Ini Malang.