• TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
Minggu, 28 Februari, 2021
INIMALANG.COM
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas
No Result
View All Result
INIMALANG.COM
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

redaksi by redaksi
23 Februari 2021
in Ekonomi
Reading Time: 2min read
Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Supartini saat membawa Gerobak Wakaf ke rumahnya setelah serah terima dari Global Wakaf-ACT. (Kredit foto : ACTNews)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Inimalang.com, JAKARTA SELATAN – Terhitung 10 tahun sudah Supartini (40) berprofesi sebagai pedagang makanan matang di Ibu Kota. Lauk matang serta kue basah menjadi dagangan utama. Setiap hari ia keliling perkampungan Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan dengan berjalan kaki. Saat kakinya menapak setiap langkah ke rumah-rumah warga, tangan kiri dan kanan Supartini harus kuat membawa dagangan.

Dalam sehari, Supartini berjualan dalam dua waktu, yaitu saat menjalang siang serta ketika petang. Jumlah dagangan dalam sekali jualan pun tak banyak. Dari jualan tersebut, Supartini mampu mendapat pendapatan kotor sekitar Rp300 ribu per harinya.

BACALAINNYA

Mewujudkan Mimpi Ocoh Miliki Rumah Layak

Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan

Fatimah Usahakan Berjualan Setelah Gagal Panen Akibat Banjir Kalsel

Sedekah yang Gerakkan Ekosistem Pangan dari Hulu hingga Hilir

Jariyanto, Petani Muda yang Ingin Punya Tabungan

“Kalau jualan paling satu jam habis, karena memang jumlahnya enggak banyak. Susah kalau bawa banyak dagangan, kan saya tenteng,” tutur Supartini, Jumat (19/2/2021).

Suami Supartini, Eko Budi Widiono, merupakan seorang kuli bangunan. Tak setiap saat ada pekerjaan, sehingga penghasilan yang didapatkan pun tak menentu. Apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Supartini mengatakan, jarang ada yang menggunakan tenaga sang suami untuk bekerja bangunan.

Keputusan Supartini untuk berjualan sejak 10 tahun lalu tak lepas dari kondisi ekonomi keluarganya. Perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah tersebut dikarunia tujuh anak yang masih sekolah dan bayi. Di Ibu Kota, Supartini, suami dan tujuh anaknya masih menempati rumah kontrakan yang setiap bulannya harus membawa Rp1,6 juta.

“Anak saya tujuh, rumah masih ngontrak. Jadi harus kerja keras,” tambah Supartini.

Optimis pendapatan bertambah

Di pandemi seperti sekarang ini, Supartini mengaku tak begitu merasakan dampak besar. Hal tersebut karena ia telah memiliki pelanggan tetap lauk matang dan kue basah olahannya. Akan tetapi, ia sempat merasakan kesulitan saat berjualan karena adanya pembatasan masuk ke perkampungan, apalagi di Jakarta yang menjadi episentrum sebaran virus.

Kini, setahun sudah pandemi melanda, namun Supartini tak berhenti optimis untuk bisa meningkatkan penjualannya. Pada Jumat (19/2/2021) kemarin, Supartini membawa sebuah gerobak sepeda yang bakal ia gunakan untuk berjualan. Gerobak tersebut merupakan buah dari wakaf masyarakat yang disalurkan ke Global Wakaf-ACT.

“Kalau ada gerobak, saya bisa bawa jualan lebih banyak sama lebih jauh kelilingnya, enggak harus menenteng dagangan juga. Apalagi sekarang menjelang puasa, insyaAllah bisa dimaksimalkan,” ungkap Supartini. [Sumber : news.act.id]

Tags: Gerobak WakafWakaf GerobakWakaf Usaha Produktif
Previous Post

Beragam Aksi ACT dalam Banjir Jabodetabek 24 Jam Terakhir

Next Post

Penyandang Disabilitas Tetap Bertahan, Walau Kadang Tanpa Pemasukan

redaksi

redaksi

Related Posts

Sumur Wakaf Kikis Permasalahan Air Bersih di Afrika
Ekonomi

Mewujudkan Mimpi Ocoh Miliki Rumah Layak

28 Februari 2021
Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan
Ekonomi

Hasil Tani Tak Mencukupi, Darto Kadang Menahan Makan

27 Februari 2021
Fatimah Usahakan Berjualan Setelah Gagal Panen Akibat Banjir Kalsel
Ekonomi

Fatimah Usahakan Berjualan Setelah Gagal Panen Akibat Banjir Kalsel

26 Februari 2021
Sedekah yang Gerakkan Ekosistem Pangan dari Hulu hingga Hilir
Ekonomi

Sedekah yang Gerakkan Ekosistem Pangan dari Hulu hingga Hilir

26 Februari 2021
Jariyanto, Petani Muda yang Ingin Punya Tabungan
Ekonomi

Jariyanto, Petani Muda yang Ingin Punya Tabungan

25 Februari 2021
Gerakan Sedekah Pangan Nasional Tuai Banyak Dukungan
Ekonomi

Gerakan Sedekah Pangan Nasional Tuai Banyak Dukungan

25 Februari 2021
Next Post
Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Penyandang Disabilitas Tetap Bertahan, Walau Kadang Tanpa Pemasukan

Sepuluh Tahun Supartini Menenteng Dagangan Keliling Kampung

Kantor ACT di Palestina: Bukti Totalitas Mendampingi yang Tertindas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FACEBOOK

Recommended

Kuatkan Pesantren dengan Gerakan Sedekah Pangan Nasional bersama YP3I

Kuatkan Pesantren dengan Gerakan Sedekah Pangan Nasional bersama YP3I

1 minggu ago
Sempat Terhenti karena Banjir, Produksi Roti Fatmawati Siap Berjalan Kembali

Merangkul Keluarga di Gaza dengan Bantuan Terbaik

2 minggu ago
Darurat Bencana, ACT Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa

Keluarga Aydah: Kami Menderita di Musim Panas maupun Hujan

1 bulan ago
Banjir Rendam Kudus, Ribuan Jiwa Terdampak

Banjir Rendam Kudus, Ribuan Jiwa Terdampak

3 minggu ago

Categories

  • Ekonomi (68)
  • Ini Malang (13)
  • Internasional (67)
  • Komunitas (47)
  • Nasional (61)
  • Pendidikan (16)
  • Polhukam (14)
  • Sosialita (14)
  • Wisata (12)

Berita Populer

  • Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    Wakaf Tunai Bakal Jadi Tren di Tahun 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jokowi supporters try to prevent anti-Jokowi activist from entering Batam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women in Politics: Urgency of Quota System For Women In Regional Elections

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebutuhan Hunian Pengungsi Suriah Segera Terpenuhi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Truk Bantuan Pangan untuk Korban Gempa Sulbar Dikirimkan dari Makassar⁣

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recommended

Mewujudkan Mimpi Ocoh Miliki Rumah Layak

Sumur Wakaf Kikis Permasalahan Air Bersih di Afrika

Perlengkapan Kebersihan Cegah Covid-19 Mewabah Antarpenyintas

Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Belajar Keterampilan Baru

Warga NTB Berangkatkan 25 Ton Bantuan ke Sulbar

INIMALANG.COM

© 2020 Ini Malang.

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Ini Malang
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Polhukam
  • Wisata
  • Sosialita
  • Komunitas

© 2020 Ini Malang.